Sabtu, 19 Maret 2011

1998-90: Kareem Panggilan Itu Karir

Tahun berikutnya menandai kampanye NBA ke-20 dan final 41 tahun Kareem Abdul-Jabbar. The 1988-89 Lakers menang 57 game, 10 tahun berturut-turut bahwa mereka telah melebihi tanda 50-kemenangan, dan dipelihara cengkeraman mereka pada mahkota Divisi Pasifik dengan menyelesaikan dua pertandingan di depan Phoenix. Magic Johnson meraih kedua NBA Most Valuable Player Award.
Tiga perempat dari jalan melalui playoff tampak seakan karir Abdul-Jabbar itu akan memiliki akhir yang sempurna. Lakers mencapai final NBA dengan menyapu Portland, Seattle, dan Phoenix. Tidak ada tim lain dalam sejarah NBA yang pernah meraih menyapu di tiga seri dalam satu tahun. Tapi pertandingan ulang Final dengan Pistons tidak berjalan sesuai rencana. Cedera hamstring Johnson dan Byron Scott tertatih-tatih Lakers, dan Detroit menyapu Los Angeles keluar dari playoff dan Abdul-Jabbar untuk pensiun.
The Lakers 1989-90 disesuaikan dengan sangat cepat tidak adanya Kareem Abdul-Jabbar, bergerak Mychal Thompson ke dalam lineup awal dan membawa lebih dari Vlade Divac dari apa yang kemudian Yugoslavia. Tim berguling ke musim 60-menang, kelima dalam enam tahun, dan Johnson mengklaim trofi kedua lurus nya MVP (dan ketiga dalam empat musim). Lakers memenangkan Divisi Pasifik untuk musim berturut-turut kesembilan.
Pos ke playoff, Lakers-Pistons lain Finals nampaknya. Tapi di semifinal Wilayah Barat, Los Angeles dikuasai oleh tim Phoenix tangguh yang termasuk Kevin Johnson, Eddie Johnson, Tom Chambers, dan Jeff Hornacek. Suns memenangkan seri di lima pertandingan.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes Powered by Blogger | DSW printable coupons